Friday 8 January 2016

Sektor Manufaktur Solusi Turunkan Kemiskinan

MATARAM – Pengembangan sektor manufaktur merupakan salah satu solusi menurunkan angka kemiskinan dalam jangka panjang. Di tengah laju pertumbuhan ekonomi yang mulai membaik saat ini, manufaktur sebagai bagian dari sektor ril diyakini mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak.
Walau di sisi lain, ada banyak faktor yang mendorong. Seperti realisasi anggaran belanja pemerintah. Serta optimalnya pemerintah menghadapi perdagangan bebas, anggaran dana desa, remitansi TKI, hingga penurunan harga BBM dan LPG.
“Saya kira, kita perlu angkat topi atas capaian ini,” ujar Pengamat Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram, Dr M Firmansyah pada Lombok Post, kemarin (6/1).
Kata dia, yang perlu diantisipasi pada bulan Maret 2016 adalah jangan sampai penurunan kemiskinan tidak permanen. Akibat maraknya sentuhan program pemerintah yang memungkinkan orang miskin kembali menjadi tinggi.
“Sektor manufaktur adalah upaya terbaik. Bukan dari APBD, walau sebagai langkah awal yang dicapai ini patut diapresiasi,” katanya.
Tahun ini, sebaiknya pemerintah dari hulu sampai hilir harus memprogramkan industrialisasi. Pemerintah harus terus memacu kerjanya di tahun ini. Buat dan harus ada road map dalam menghadapi MEA dan pengentasan kemiskinan,” tegas Firmansyah.
Berbicara perilaku masyarakat bila dilihat dari konteks teori bounded rationality dipengaruhi dua aspek. Yaitu, struktur lingkungan dan serapan informasi. Menurutnya, inilah yang perlu didesain kelembagaannya. Artinya, NTB harus memiliki lingkungan yang pro daya saing, pro industrialisasi lokal dan budaya maju lainnya.
Begitupun dengan masalah hambatan informasi harus dibenahi. Jika tidak, dapat menyebabkan biaya transaksi meningkat. Serta munculnya calo, makelar, begitu juga konsumen maupun produsen tidak punya informasi yang memadai.
Kemudian, road map yang telah dibuat pemerintah dilanjutkan tahapan pengerjaannya. Bila perlu tiap tahapan tersebut dipublikasikan, agar pemerintah tidak dianggap potong kompas. Terpenting, pemerintah sudah meletakan tahapan-tahapan untuk ke arah masyarakat yang semakin mandiri. Bila masing-masing tahapan itu belum tercapai, segera dievaluasi apa kendalanya, dan bagaimana solusinya.
“Kalau kemiskinan diturunkan hanya melalui proyek, ya pasti akan kembali miskin lagi bila tidak tersentuh proyek. Saya sendiri belum lihat langkah itu,” katanya. (ewi/r4)

sumber: http://www.lombokpost.net/2016/01/07/sektor-manufaktur-solusi-turunkan-kemiskinan/

EKSPOS RENCANA PENYUSUNAN MASTER PLAN EKONOMI GARAM NTB

EKSPOS RENCANA PENYUSUNAN MASTER PLAN EKONOMI GARAM NTB DR. M FIRMANSYAH (DOSEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS) MENUNJU INDUSTRIALIS...