Sumber: http://www.economist.com/news/economic-and-financial-indicators/21620277-output-prices-and-jobs
Pergerakan ekonomi Amerika Serikat, China dan Eropa menjadi perhatian ekonom dunia saat ini. Semakin membaiknya fundamental ekonomi Amerika jelas akan mengancam negara berkembang. Capital fly dari emerging market (negara berkembang) menuju negara Adidaya tersebut tentu sulit dibendung. Implikasi nyatanya adalah penguatan dollar terhadap mata uang lain tidak bisa dihindari. Walaupun kekuatan yang terlalu ekstrim juga dihindari AS. Sama halnya dengan kawasan Eropa yang secara akumulatif menunjukan progres yang baik, juga menjadi incaran pemodal. Cina ditahun 2014 ini akan memperkuat sektor jasa. Pengamat memprediksi pertumbuhan ekonomi 2015 Cina akan melambat sampai 7 persen dari 7,5 persen biasanya. Dengan demikian, Bank Indonesia dan pemerintah perlu mempersiapkan beberapa alternatif menghadapi kemelut global ke depan (2015). Indonesia dalam perspektif ASEAN masih relatif kalah dari negara ASEAN lain, misalnya pengangguran yang masih cukup tinggi dan juga inflasi yang juga masih relatif melangit. Dari dua indikator ini cukup menggambarkan daya saing kita masih dibawah rata-rata, alih-alih untuk bersaing dipasaran global. (Dr. Firman)