Thursday, 26 October 2017

INSENTIF DAN KEBIJAKAN PUBLIK

oleh:

DR. M F

Insentif bisa berupa uang, peluang dan lain2 sebagai tambahan penghasilan tuk meningkatkan kinerja (kata kamus). Ada yg menganggap memberi insentif menylsaikan masalah dan meningkatkan produktifitas. Apa iya kemiskinan bisa hilang dg insentif?

Insentif bagi sbagian org tdk punya adlh berkah tanpa upaya. Dg insentif, ekonomi pragmatis terpenuhi. Bantuan adalah posisi nyaman, paling ekstrim bila tdk perlu berbuat apa2 cukup andalkan bantuan.
Pemikir ekonomi perilaku beranggapan, berilah insentif terhadap org yg bergerak (berprestasi). Sehingga mendorong org lain tuk ikut bergrak.

Bagi org kaya insentif tdk lagi uang tapi peluang (time) tuk dapat fasilitas lebih. Bahkan mraka mengluarkan insentif ke org tuk dapat peluang yg lebih besar.

Dalam sebuah penelitian, di sebuah sekolah, perilaku org2 tua selalu telat jemput anak. Ini menyusahkan guru2 krn mrka sendiri hrs telat pulang. Sekolah akhirnya membuat aturan, bahwa stiap kterlambatan bbrapa menit dikenakan charge bbrapa dollar. Lalu apakah org tua jadi tdk telat jemput anak? (baca lebih lanjut: Buku Dan Arealy Irational Consumer)

Jawabannya tdk, justru mrka semakin telat krn mereka lebih mudah mengeluarkan insentif dan mendapat peluang lain dari ketrlambatan itu.

Saat ini ada banyak org2 kaya mengeluarkan insentif tuk mendapat insentif lain yg lebih besar. Gayung bersambung ktika ada sbagian masyarakat yg selalu menunggu2 insentif.

Pertanyaanya apakah insentif sudah diposisikan secara tepat dalam kebijakan publik.....? Bila belum compang camping kehidupan berbangsa akan terus kita hadapi.


Walahualam

No comments:

Post a Comment

EKSPOS RENCANA PENYUSUNAN MASTER PLAN EKONOMI GARAM NTB

EKSPOS RENCANA PENYUSUNAN MASTER PLAN EKONOMI GARAM NTB DR. M FIRMANSYAH (DOSEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS) MENUNJU INDUSTRIALIS...