"The changing rural-urban divide in China's megacities"
Tentu sangat menarik melihat kesenjangan antara pedesaan-perkotaan di era 4.0. Apalagi di Indonesia tengah hangat-hangatnya dibahas pembanguan desa, dana desa, desa wisata dan seterusnya. Apakah telah terjadi penyempitan kesenjangan antara pedesaan dan perkotaan?Chen dkk (2018) melakukan penelitian di 14 Kota besar di China. Bagaimana mereka berubah, bagaimana mereka hidup dan bersaing. Peneliti ini melakukan pengamatan dari tahun 1990 Sampai 2015.
Apa yang coba dilihat dalam penelitian ini, yaitu kesenjangan pendapatan perkotaan-pedesaan dan perubahan ukuran tenaga kerja perkotaan dan pedesaan, Produk Domestik Bruto (PDB), produktivitas pertanian, dan sumber pendapatan pedesaan.
Pembahasan diperoleh dari hasil analisis data sekunder dan wawancara dengan pejabat pemerintah daerah, peneliti universitas, perencana kota lokal dan penduduk.
Apa yang mereka temukan? Ternyata di Cina telah terjadi peningakatan pesat antara pedesaan dan perkotaan. Misalnya:
1. Pendapatan absolut telah meningkat
2. Pembagian pendapatan desa-kota telah menyusut
3. Tenaga kerja pertanian menurun, namun produktivitas pertanian meningkat
4. Sumber-sumber pendapatan penduduk pedesaan menjadi lebih beragam.
Lebih jauh, mereka temukan proses untuk mengkordinasikan pembangunan perkotaan dan pedesaan dan integrasi daerah perkotaan-pedesaan di Cina yang digerakan oleh empat kekuatan penting dan utama, yaitu:
1. Pembangunan ekonomi dan tingkat urbanisasi
2. Pembangunan desa dari bawah ke atas
3. Kebijakan pemerintah secara nasional
4. Praktik pembangunan manusia
Silahkan sahabat membaca lebih jauh hasil penelitian Chen dkk (2018) dalam artikel mereka:
No comments:
Post a Comment