Friday, 20 December 2019

PETA JALAN PERTUMBUHAN PERDAGANGAN NTB


PETA JALAN PERTUMBUHAN PERDAGANGAN NTB

DR. M FIRMANSYAH
DOSEN PASCASARJANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNRAM
Slide disampaikan pada Rakor Perdagangan Provinsi NTB, 28 April 2019 

KUNCI KESUKSESAN PERDAGANGAN
        KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUK (COMPARATIVE OR COMPATITIVE ADVANTAGES)
        PASAR POTENSIAL (LOKAL DAN LUAR)
        REGULASI ATAU KEBIJAKAN (DISKURSUS KEBERPIHAKAN)
        LOKASI ATAU KAWASAN (TERKAIT: AGLOMERASI ATAU KLUSTER, PKL, PAMERAN DAN SETERUSNYA.

I. KUALITAS DAN KUANTITAS
FAKTA-FAKTA: 
        PRODUK LOKAL DI “BRANDING” SEBAGAI “OLEH-OLEH”, KONSEKUENSINYA:
        SEKEDAR BUAH TANGAN (OLEH-OLEH) WISATAWAN
        KUNJUNGAN WISATAWAN NAIK-TURUN
        BRANDING PRODUK OLEH-OLEH DIUBAH MENJADI PRODUK KONSUMSI HARIAN.
        PRODUK LOKALà MEMENUHI KEBUTUHAN KONSUMEN TERHADAP KEBUTUHAN SEKUNDER (CEMILAN, KRIPIK, TENUN DAN LAIN-LAIN)
        PRODUK PABRIKAN BESAR MEMENUHI KEBUTUHAN PRIMER (HABIS PAKAI DAN TERUS DIBELI: SABUN MANDI, DITERJEN, ODOL, DST)
        PRODUK PABRIKAN MASUK WILAYAH KEBUTUHAN POKOK (BUMBU-BUMBUAN DI DAPUR, KRUPUK, TERASI DAN SETERUSNYA)

ALUR PRODUK (CONTOH: PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN)
   PRODUK PABRIKAN BESAR: PRODUKSI SKALA BESARà IKLAN BESAR-BESARAN (MEDIA NASIONAL)à DISTRIBUSI SAMPAI PELOSOKà PENJUAL: RITEL MODERN, RITEL LOKAL, KIOS-KIOS, PKL, WARUNG MAKAN, RESTORAN, HOTEL DAN PEDAGANG ASONGAN.
   PRODUK LOKAL: PRODUKSI SKALA KECIL--IKLAN UMUMNYA DARI MULUT KEMULUT, MEDIA SOSIAL, MEDIA LOKALàDISTRIBUSI TERBATASà PENJUAL: TOKO OLEH-OLEH, SEBAGIAN RITEL DAN KIOS.
   BERAPA PERSEN PRODUK LOKAL ADA DI SINI??
   PRODUK LOKAL ADA DI SINI (DI GERAI OLEH-OLEH)

MENUJU PENINGKATAN “NILAI TAMBAH”
   PRODUK LOKAL IMAGENYA: KUALITAS LEBIH RENDAH DAN SKALA BISNIS TERBATASà INI PERLU DIRUBAH

MAKA: PERLU ADA ROADMAP--INDUSTRIALISASI DI NTB BERWAL DARI “SUBTITUSI IMPOR” DI TAHUN 2023 (MISALNYA).
  IDENTIFIKASI PRODUK-PRODUK PRIMER LOKAL
   BUAT SEGMENTASI: MISAL MADU YANG AWALNYA DENGAN BOTOL BESAR SEHINGGA MAHAL DI JADIKAN KEMASAN-KEMASAN KECIL DAN PRAKTIS.
   PRODUK SEKUNDER DIUBAH MENJADI PRODUK PRIMERà CONTOH TEMBE NGGOLI BIMA DIRUBAH DARI SEKEDAR SARUNG MENJADI SARUNG SHOLAT, JADI BAHAN JILBAB, MUKENAH, SAPU TANGAN DAN LAIN-LAIN.
 KATA KUNCI NILAI TAMBAH à JADIKAN PRODUK LOKAL ADALAH PRODUK PRIMER (DIKONSUMSI TIAP HARI, HABIS PAKAI, TERUS DIBELI)
  BISAKAH SAPU TANGAN DARI “TEMBE NGGOLI”….?

INGAT…..!!!
        NILAI TAMBAH AKAN LUAS BILA PRODUK NTB:
        MASUK DAPUR (KEBUTUHAN DAPUR)
        MASUK KAMAR MANDI (SAMPO, SABUN, DITERJEN, ODOL…DST)
        MASUK KAMAR (PAKAIAN, BADCOVER, BEDAK..DST)
        MASUK KANTUNGà PERMEN DAN LAIN-LAIN.
        SEHINGGA TIDAK SEKEDAR SEBAGAI “OLEH-OLEH”.
        BUAT TAGLINE #GERAKAN_SUBSTITUSI_PRODUK_IMPOR.

KEUNGGULAN KOMPARATIF
        PRODUK KITA YANG DAERAH LAIN TIDAK PUNYA APA SAJA….?
        HARUSNYA PENETRASI PASAR LEBIH MUDAH MASUKà TINGGAL PERBAIKI KUALITAS DAN VIRALKAN KE KONSUMEN

KEUNGGULAN KOMPETITIF
        PRODUK NTB, NAMUN DAERAH LAIN JUGA PUNYA tapi PRODUK KITA LEBIH MURAH, LEBIH BAGUS DAN LEBIH BESAR SKALA PRODUKSINYA.
        BUTUH STRATEGI KUAT MENJADIKAN PEMENANG DI HATI KONSUMENà PRODUKSIà SIAPKAN PASARà VIRALKAN


II. PASAR POTENSIAL
        JUMLAH PENDUDUK NTB LEBIH DARI 5 JUTA. BERAPA PERSEN PRODUK NTB YANG DIKONSUMSI ORANG NTB?
        MEREKA MAKAN DAN MINUM SETIAP HARI, SHOLAT 5 KALI SEHARI, MANDI 2 KALI SEHARI, MENCUCI, BERPAKAIAN, BEREKREASI DAN BUTUH HIBURAN, BERSEKOLAH. PERTANYAANNYA, BERAPA PERSEN KEBUTUHAN HARIAN MASYARAKAT NTB DIAKOMODIR PRODUK LOKAL?
        KIOS-KIOS SAMPING RUMAH RIBUAN ATAU MUNGKIN PULUHAN RIBU, PERTANYAANNYA BERAPA PERSEN TERISI PRODUK LOKAL? 
        BERESKAN DULU PERTANYAAN INIà BARU SELANJUTNYA BAHAS INDUSTRIALISASI DAN PENINGKATAN PERDAGANGAN DAERAH.
        MEMPERKUAT KELEMBAGAAN “PASAR LOKAL”
        PASAR LOKAL HARUS DIKUASAI PRODUK LOKAL.
        ASOSIASI INDUSTRI BEKERJA SAMA DENGAN ASOSIASI KIOS DAN PKL
        KIOS-KIOS “SAMPING RUMAH” TERSEDIA PENUH PRODUK LOKAL.
        PERMEN PABRIKAN DIGANTI PERSEN SUSU SUMBAWA, PERMEN RUMPUT LAUTà ANAK-ANAK HARUS TERBIASA DENGAN PRODUK LOKAL.
        PENETRASI PASAR LUAR TERUS DI “GEMPUR”à DAERAH PUNYA PAGUYUBAN DI LUAR DAERAH. DIFASILITASI UNTUK BENTUK KOPERASI ATAU UNIT BISNIS YANG MENJUAL PRODUK LOKALà MINIMAL UNTUK KEBUTUHAN MASYARAKAT NTB DI LUAR DAERAH. SECARA PSIKOLOGI ADA KERINDUAN ORANG NTB GUNAKAN PRODUK NTB DI LUAR.

UPAYA LAIN MENCIPTAKAN PASAR….!!
        MALL DISIAPKAN SPACE UNTUK UMKMà BUKAN SEKEDAR BAZAR YANG SIFATNYA TEMPORER.
        TERBENTUK KAWASAN BISNIS (PERDAGANGAN) SEKALIGUS KELEMBAGAANNYA. 
        TAHAPANNYAà MERANCANG KAWASANà BANGUN LEMBAGAà BANGUN KELEMBAGAAN (THE RULE OF THE GAME)à VIRALKAN.
        E-COMMERSE. SYARATNYA: JUMLAH KUNJUNGAN WEB. YANG MAKSIMAL SETIAP WAKTU.
        LANGKAH: SEMUA WEBSITE PEMERINTAH: DINAS, BPS, BI, OJK DAN LAIN-LAIN DI PASANG LINK UNTUK E-COMMERSE.
        TATA KELOLA E-COMMERSE YANG PROFESIONAL.
        CAR FREE DAY. JALAN SANTAI sekaligus MENYAJIKAN PRODUK LOKAL. 
        LANGKAH: TENTUKAN JALAN BESAR STRATEGISà SIAPKAN SPACE (BONGKAR PASANG) UNTUK PEDAGANGà BUAT LEMBAGA (PAGUYUBAN)à BUAT KELEMBAGAAN: APA YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH DIJUAL. MISAL: TIDAK BOLEH JUAL PRODUK PABRIKAN LUAR (BESAR).
        BUAT KELEMBAGAAN PADA SENTRA-SENTRA KULINER.
        LANGKAH: RAPIKAN KAWASAN (LAPAK)à LATIH MENYAJIKAN MAKANAN DAN MINUMAN HIGENISà BUAT KELEMBAGAAN: HANYA JUAL MAKANAN DAN MINUMAN KHAS DAERAHà PAMERKAN PRODUK INDUSTRI LOKALàVIRALKAN.
        LANGKAH VIRALKAN: BUAT EVENT LOMBA MASAK DI KAWASAN, LOMBA MAKAN, LOMBA FOTOGRAFI,DSTà TAMU-TAMU DAERAH DIAJAK KE SANAà MEDIA SOSIAL.

KATA KUNCI PASAR:
        KREASI PASAR ”PERDAGANGAN” YANG BERKELANJUTAN, BUKAN TEMPORER SEPERTI PAMERAN ATAU BAZAR.

III. REGULASI
        PERLINDUNGAN DAN “PENGGUNAAN” PRODUK LOKAL
        HOTEL DAN RESTORAN
        PEGAWAI DAN ANAK SEKOLAH
        PERUSAHAAN-PERUSAHAAN.
        REGULASI PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF

IV. PERAN LOKASI 
        DESAIN AGGLOMERASI ATAU KLUSTER PERDAGANGAN
        PENGATURAN KAWASAN PERDAGANGAN: BISNIS INTI BERDAMPINGAN DENGAN BISNIS-BISNIS TURUNAN (UMKM)
        KESIMPULAN: PETA JALAN PERDAGANGAN 
        IDENTIFIKASI MENYELURUH KEBUTUHAN PASAR DAN KETERSEDIAAN PRODUK NTB
        REKAYASA PRODUK SESUAI KEBUTUHAN PASAR
        TARGET SUBTITUSI IMPORT DI NTB DAN EKSPANSI KELUAR
         PRODUK NTB KUASAI PASAR NTB DAN PASAR LUAR TAHUN 2023

No comments:

Post a Comment

EKSPOS RENCANA PENYUSUNAN MASTER PLAN EKONOMI GARAM NTB

EKSPOS RENCANA PENYUSUNAN MASTER PLAN EKONOMI GARAM NTB DR. M FIRMANSYAH (DOSEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS) MENUNJU INDUSTRIALIS...