Sunday, 15 December 2019
Bangun Pulau Sumbawa Perlu tidak Biasa.....
Pembangunan itu ada 2 upaya yang harus serius dibangun daerah, 1). Kemampuan mendatangkan orang (wisata dan kunjungan lain) dan 2) kemampuan mendatangkan modal (investasi)
Kenapa Pulau Jawa bisa Maju, kita di NTB tidak...???
Kenapa Pulau Bali maju pariwisatanya, kita di NTB Hanya Lombok yang maju, Pulau Sumbawa tidak...???
Padahal, Kita punya modal alam yang kaya Untuk pariwisata
Padahal, Kita punya SDA Potensial yang dapat dijadikan bahan baku industri...
Persoalan Pertama sebenarnya akses konektifitas, kedua dan seterusnya urusan sosial...
Mari kita urai pelan-pelan
Banyuwangi maju, mereka buat 99 event se tahun Untuk datangkan orang...
Kulon Progo maju dengan konsep Beli dan bela Kulonprogo
Kawasan industri terpusat di Pulau Jawa.
Bali maju, kunjungan wisata jutaan orang per tahun.
Membangun Aktifitas ekonomi di Jawa lebih mudah karena pasar mendukung. Jumlah penduduk, jarak, akses transportasi, pusat perputaran uang ada di Jawa. Saya tidak kaget dan heran ketika Daerah dan desa barstatus maju dan mandiri ekonominya di Jawa.
Ada desa di Bali, yang viral karena kebersihannya sehingga banyak turis berkunjung ke sana. Lalu kita berpikir ketika ada desa di Bima melakukan hal yang sama jadi ramai turis yang berkunjung? Apakah kita mengira orang Amerika, Australia, atau Europa sengaja ke Bali sekedar menikmati Desa yang bersih?
Tentu saja tidak. Desa wisata di bali maju karena memang dari awal ada banyak wisatawan di sana, mereka tinggal tarik saja wisatawan yang ada tuk kunjungi Desa-desa itu.
Tentu secara logika tidak mungkin sekedar menikmati desa bersih, pantai yang Indah (secara konvensional) orang luar Bima mau menempuh jarak yang begitu jauh, transportasi yang mahal, transit pesawat beberapa kali, maskapai penerbangan terbatas, akomodasi pun kurang memadai. Di sana kendala mendatangkan orang di Bima.
Sehingga, Membangun wisata di Bima dan Pulau Sumbawa umumnya tidak boleh biasa-biasa saja. Perlu ada hal yang luar biasa secara kompetitif maupun komperatif. Ketika orang berkunjung saat lebaran sama dengan berkunjung rutin ke Bima di luar lebaran, maka di situ baru ekonomi wisata Bima dapat maju.
Upaya mendatangkan modal-pun demikian. Pulau Sumbawa harus membuktikan bahwa punya SDA, SDM dan Modal sosial yang tidak biasa secara kuantitas dan kualitas Untuk menarik industri ke sini.
Dengan keterbatasan potensi pasar karena jumlah penduduk terbatas, produk-produk yang diproduksi harus mampu menembus pasar nasional maupun internasional (orientasi ekspor). Caranya setelah konektifitas selesai dibenahi, langkah berikutnya tingkatkan kuantitas dan kualitas, prioritas memproduksi produk primer, yang menjadi kebutuhan mendasar pasar, punya harga menarik di pasaran dan punya nilai tambah yang luas.
lalu pertanyaannya, apakah kita bisa....??? Saya dengan optimis berkata, Insya Allah bisa!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
EKSPOS RENCANA PENYUSUNAN MASTER PLAN EKONOMI GARAM NTB
EKSPOS RENCANA PENYUSUNAN MASTER PLAN EKONOMI GARAM NTB DR. M FIRMANSYAH (DOSEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS) MENUNJU INDUSTRIALIS...
-
Nama : Dr. M Firmansyah Pekerjaan : Dosen FEB UNRAM Spesialisasi : Institutional Economics dan Regional Economics Planning...
-
Oleh: Dr. M Firmansyah (Dosen FEB Universitas Mataram dan Tim Penasehat Investasi NTB) Masyarakat Kabupaten Bima secara mayoritas...
No comments:
Post a Comment